Selasa, 11 April 2017

Terapi untuk Penderita Insomnia

Sebuah studi baru menyarankan, pilihan pertama untuk menyembuhkan insomnia kronis haruslah berupa terapi perilaku kognitif, yaitu cara yang akan membantu tubuh menemukan siklus tidurnya kembali. Bukan memaksa tubuh tidur dengan pengaruh obat.

Terapi untuk Penderita Insomnia

Akan diperlukan lebih banyak waktu dan perjuangan untuk mampu terlelap ketika menjalani terapi, ketimbang meminum pil tidur.

Tetapi american college of physicians menterangkan, bahwa metode terapi yang dikenal dengan cognitive behavioral therapy (cbt) cukup efektif dan tidak membawa efek samping layaknya pil tidur. Pengobatan ini mengombinasikan terapi bicara, intervensi perilaku dan pendidikan.

Rekomendasi terapi ini ditujukan sebagai langkah pertama pengobatan. Jika terapi tidak bekerja, maka barulah dokter mampu mempertimbangkan untuk menyertai obat di dalamnya.

"Resep pil tidur bukanlah langkah pertama untuk para penderita insomnia," kata dr. Thomas tape, kepala sakit umum di universitas nebraska medical center.

“Namun akungnya, bagi banyak dokter, terapi ini belum menjadi langkah pertama yang membisubil," katanya.

Hal tersebut mengenai dengan tantangan dalam mencari tenaga kesehatan yang terlatih untuk menunjukkan terapi cbt kepada penderita insomnia. Karena belum umum, terapi juga tidak selalu masuk dalam daftar penggantian biaya kesehatan asuransi.

Menurut jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam annals monday menyimpulkan, pil tidur hanya efektif dimanfaatkan untuk insomnia jangka pendek, sehingga efek penggunaan pil tidur lebih dari empat hingga lima minggu belum diteliti dengan baik.

Sehingga, terapi dianggap sebagai cara yang paling aman untuk menghindari efek samping obat yang mampu saja menyebabkan problem kesehatan yang serius.


Food and drug administration dalam beberapa tahun terakhir menurunkan dosis yang dianjurkan untuk pil tidur. Fda mengatakan, obat-obatan tersebut mampu berada di peredaran darah cukup lama dan mengganggu aktivitas yang memerlukan kewaspadaan dan konpusatsi.

Insomnia Dapat Mengakibatkan Munculnya Berbagai Penyakit

Insomnia merupakan kesulitan untuk memulai tidur maupun mempertahankan tidur, sulit kerapkali terbangun di malam hari. Ada insomnia yang terjadi hanya beberapa hari, tetapi ada juga yang terjadi jangka panjang atau kronis.

Insomnia Dapat Menyebabkan Berbagai Penyakit

Gangguan tidur ini tak mampu dianggap sepele. Dokter dari klinik gangguan tidur di rsup dr. Sardjito, yogyakarta, dr. Astuti sp.s (k) mengatakan, kalau insomnia dibiarkan berpribadi terus-menerus, mampu mengundang banyak sekali sakit.

Astuti menterangkan, tidur merupakan proses biologis aktif, di mana hormon-hormon tertentu dipembuatan dikala tidur. Ada hormon melatonin atau hormon tidur yang banyak disekresi oleh tubuh pada malam hari dikala tidur.

Lalu ada hormon pertumbuhan yang berkhasiat untuk tumbuh kembang dan hormon untuk memerbaiki sel-sel tubuh yang rusak setelah digunakan seharian. Dikala tidur, tubuh, termasuk otak beristirahat dulu.

"jadi kalau enggak mampu tidur, sempurna akan menimbulkan kekacauan, sesampai daya tahan tubuh turun. Akibatnya mudah terkena sakit alasannya merupakan proses bilogis yang tidak tepat," terang astuti.

Dengan demikian, insomnia yang membuat seseorang kurang tidur mampu meningkatkan risiko banyak sekali sakit, mirip obesitas, diabetes, jantung, sampai gangguan mental.

Astuti memaparkan, dikala kurang tidur, hormon grelin dan leptin juga menjadi tidak seimbang. Pembuatan leptin atau hormon yang menekan napsu makan akan lebih sedikit dipembuatan dibanding grelin atau hormon napsu makan.

"Kalau grelinnya meningkat, semangat makan akan meningkat, mampu obesitas, gangguan metabolik, gangguan lipid, lalu insulin yang dipembuatan sel pankreas enggak berkualitas sesampai tidak mampu mengolah gula yang kita makan masuk ke sel, risiko diabetes jadi lebih tinggi," papar astuti.


Kurang tidur, lanjut astuti, mampu menimbulkan reaksi inflamasi dan degenerasi sel lebih cepat sesampai memicu munculnya banyak sekali sakit yang menyerang organ-organ di tubuh, mirip jantung sampai ginjal.

Dampak Buruk Insomnia Dalam Kehidupan Sehari-hari

Insomnia ialah masalah tidur yang paling umum dijumpai. Mengalami sulit tidur selama berhari-hari atau jangka panjang akan menyebabkan kurang tidur yang memengaruhi kesehatan tubuh maupun mental.

Dampak Buruk Insomnia

Sedikitnya, ada 5 dampak buruk dari masalah insomnia bagi kesehatan.

1. Meningkatkan kecemasan
Insomnia membuat seseorang lebih muda cemas atau khawatir terhadap sesuatu. Hasil kurang tidur, hormon kortisol yang dikenal dengan hormon stres menjadi semakin meningkat.

Detak jantung dan tekanan darah tinggi meningkat. Mengatasi stres bisa sebagai salah satu cara mencegah insomnia.

2. Marah tanpa alasan
Menurut ahli gangguan tidur, profesor throne, kurang tidur benar-benar dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian menunjukkan, orang yang insomnia cenderung akan sangat sensitif sesampai mudah marah denga hal-hal yang sepele, dan suasana hatinya kurang positif.

Menurut beberapa ilmuwan, kondisi itu terjadi alasannya adalah kurang tidur mensugesti amigdala, bagian otak yang tentang dengan emosi.

3. Kerusakan kulit
Saat sedang tidur, tubuh akan melakukan kegiatan memperbaiki sel-sel dan jaringan kulit. Jadi, jikalau kurang tidur hasil insomnia dapat merugikan kesehatan kulit alasannya adalah pembuatan kolagen menurun. Hasilnya, penuaan akan lebih cepat terjadi pada kulit.

4. Keinginan makan berlebih
Sejumlah penelitian menemukan kaitan antara insomnia dengan kegemukan. Ternyanya, kurang tidur bisa memicu seseorang merasa lapar

Sebuah studi 2012 menunjukkan kurang tidur meningkatkan hormon ghrelin yang menunjukkan sinyal rasa lapar. Selain itu, orang yang insomnia cenderung memilih makanan yang asin dan manis ketika lapar.

5.  Sulit berkonsentrasi
Insomnia juga dikenal berdampak buruk bagi fungsi kognitif. Contohnya, menjadi  sulit untuk konsentrasi sampai meningkatkan risiko kecelakaan ketika mengemudi. Kurang tidur juga membuat otak terasa lelah yang membuat seseorang tak bisa berpikir dengan baik.


Senin, 11 April 2016

Cara Mencegah Terkena Masalah Insomnia (Susah Tidur)

Insomnia merupakan salah satu keadaan dimana seseorang mengalami susah tidur dalam jangka panjang mampu menimbulkan problem kesehatan serius kalau dibiarkan. Untuk mencegah datangnya insomnia, jangan terburu-buru konsumsi obat tidur.



Menurut dr. Astuti sp.s (k) dari klinik gangguan tidur di RSUP dr. Sardjito, yogyakarta, pencegahan insomnia mampu dimulai dengan memperbaiki aktivitas sehari-hari sebelum tidur.

1. Hindari olahraga sebelum tidur

Olahraga teratur memang disarankan. Akan tetapi, jangan olahraga sebelum waktu tidur. Kalau anda tak jarang kesulitan tidur, seharusnya sudah tidak olahraga pada 4 jam sebelum tidur.

"Banyak sekali paradigma yang salah di masyminuman beralkoholat, bahwa olahraga mampu eksklusif tidur. Padahal, mampu jadi gelisah dan enggak mampu tidur," kata astuti.

2. Perbaiki pola makan sebelum tidur

Sudah umum diketahui kalau sebelum tidur sebaiknya hindari minum kopi maupun teh alasannya adalah di dalamnya terdapat kafein. Selain mampu membuat sulit tidur, minuman tesebut juga mampu merangsang perut jadi tidak nyaman.

Hindari juga makanan yang susah diproses, merokok, dan akohol sebelum tidur. "lebih cantik makan dessert, mirip buah-buahan dan sayuran yang tidak merangsang perut," ujar astuti.

3. Pakai baju yang nyaman

Pakaian juga membantu seseorang mampu tidur lebih nyenyak. Pakailah baju tidur yang nyaman, contohnyasusah yang berbahan lembut, tidak panas, longgar, atau tidak terlalu ketat.

Pakaian yang nyaman membantu seseorang lebih mudah memulai tidur dikala sudah berbaring di kasur.

4. Berpikiran positif

Pikiran ternyata mampu memengaruhi kualitas tidur seseorang. Jangan stres atau memikirkan sulit tidur. Berdoa dan meditasi sebelum tidur mampu membuat pikiran rileks sesampai kantuk lebih mudah datang.

"Kalau mikir enggak mampu tidur, ya enggak bnalar mampu tidur. Semakin memaksakan tidur, semakin enggak mampu tidur. Santai saja," terperinci astuti.

Kalau selama satu jam sudah berbaring, tetapi belum tertidur juga, sebaiknya keluar kamar dahulu. Kalau sudah merasa mengantuk kembali atau lelah, baru kembali masuk ke kamar.

5. Ciptakan kamar yang nyaman

Buatlah kamar tidur senyaman mungkin. Sebaiknya tidak terlalu banyak barang di dalam kamar. Selain itu, gunakan kamar hanya untuk tidur maupun aktivitas suami istri.

"kamar jangan dipakai untuk kerja, WA (whats app), atau nonton TV," kata astuti.


Boleh membaca buku sebelum tidur, tetapi sebaiknya buku yang isinya ringan. Mampu juga mendengarkan musik yang pelan dan bikin rileks.

Rabu, 30 Desember 2015

Inilah Jenis-Jenis Penyakit Insomnia

Ada banyak orang yang menderita insomnia. Namun tahulkah kamu mengenai jenis-jenis penyakit insomnia. Ada orang yang mengidap penyakit insomnia jangka pendek, ada insomnia sementara dan ada juga insomnia level kronis. Berikut adalah penjabaran lebih lengkapnya.

Jenis-Jenis Penyakit Insomnia

Insomnia Sementara
Apa sih insomnia sementara ini? Insomnia sementara yaitu penyakit susah tidur yang terjadi hanya untuk beberapa hari saja. Penyebab insomnia sementara ini yaitu jet lag, sterss akut, pekerjaan shift, atau mungkin bisa jadi gangguan lain seperti perbedaan lingkungan tidur karena mungkin anda menginap di tempat teman Anda, tidur di tempat yang terbuka, depresi berat dan mungkin waktu tidur yang tidak teratur.

Insomnia jangka pendek
Yang kedua yaitu insomina jangka pendek. Penyakit insomnia jenis ini merupakan penyakit susah tidur yang terjadidalam jangka mingguan (1-4 minggu). Penyebab insomnia jangka pendek yaitu penyakit akut serta efek samping obat-obatan.

Insomnia Kronis
Yang terakhir dari jenis penyakit insomnia yaitu insomnia akut. Penyakit insomnia akut terjadi apabila Anda terkena insomnia selama lebih dari 4 minggu lamanya.Dan insomnia akut ini juga bisa terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Penyebab insomnia akut yaitu karena adanya perubahan struktur kimia dalam tubuh.

Sebenarnya masih ada penyakit insomnia jenis lain yang lebih berbahaya, misalnya ayitu fatal familial insomnia. Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan. Dan hampir terjadi kepada 40 orang di seluruh dunia.  Orang yang menderita ini baru bisa tidur setelah mereka capek dan lelah.


Selasa, 29 Desember 2015

Pengertian dan Penyebab Insomnia

Insomnia sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelum menimpa ke orang-orang modern, ternyata sebelumnya juga telah dialami oleh orang-orang terdahulu.  Kalau ditinjau dari kamus etimologi, kata insomnia sudah muncul dari tahun 1623. Insomnia dalam bahasa inggris ditulis Insomnie. Dan berasal dari bahasa latinnya yaitu Insomnia. Insomnia memiliki arti keinginan untuk tidur tetapi tidak bisa melakukannya.

pengertian insomnia dan penyebabnya

Mulai dari tahun 1758, kata insomnia sudah mulai banyak dikenal oleh umat manusia. Insomnia bukan sebuah penyakit, melainkan keadaan ketika seorang mengalami kesulitan tidur. Atau bisa juga diartikan sebagai tidak dapat tidur dengan nyenyak.

Setiap orang pasti pernah merasakan insomnia. Walaupun hanya sekali saja. Misalnya mulai dari sulit tidur, tidur terjaga hingga dapat tidur namun kualitasnya dibawah normal.

Lalu sebenarnya, apa penyebab insomnia? Ini pertanyaan yang bagus untuk dijawab. Pertanyaan ini berguna untuk mencari bagaimana mengatasi insomnia. Penyebab insomnia yaitu karena seseorang memiliki masalah emosional seperti kecemasan, gelisah, depresi maupun ketakutan. Bahkan karena terlalu gembira, inipun bisa membuat kita akan mengalami sulit tidur atau insomnia tadi.

Menurut sebuah penelitian, wanita akan lebih sering mengalami insomnia dibanding dengan laki laki. Perbandingannya yaitu 2:1.

Orang yang mengalami insomnia juga akan mengalami waktu tidur yang salah. Disaat orang normal terjaga, penderita insomnia malah tertidur. Dan disaat orang lain tertidur dengan pulasnya, eh malah si insomnia masih melek aja.

Penyebab Insomnia

Kamu tahu ngga sebenarnya apasih  penyebab dari insomnia atau penyakit susah tidur? Penyebab insomnia ada banyak hal, mulai dari dalam diri kita dan bisa juga dari luar tubuh. Kalo dari dalam diri kita sendiri tuh bisa karena keturunan dan juga psikologis. Kalau dari luar tubuh bisa karena pengaruh obat, akohol, kopi, dan rokok.

Mau tahu lebih banyak mengenai 10 penyebab susah tidur? Berikut ulasannya.

Masalah Psikologis
Masalah pertama yang dapat menyebabkan insomnia yaitu psikologis. Kalau misal kejiwaan kita sedang tidak menentu kita akan sulit tidur. Masalah-masalah psikologis misanya yaitu kecemasan, depresi dan stress.
Dan stress tingkat tinggi dapat menghambat efek pemulihan hormon pertumbuhan yang membantu sel dalam pembuatan sel baru.

Jet Lag
Jet lag merupakan sebuah pemosisian waktu yang tidak tepat, atau pemosisian waktu yang tidak sesuai. Jet lag akan kita rasakan ketika kita pindah ke daerah dengan zona waktu berbeda. Misalnya kita dari Jakarta dan pindah daerah ke Papua. Ini pasti akan membuat anda merasa berbeda. Belum-belum jika kita pindah ke lain benua.

Jam Kerja Sering Berubah
Saat ini kerja di kantor sering dapat jatah shift. Ini juga dapat mengakibatkan kita tertimpa yang namanya insomnia. Jadwal shift yang berpindah-pindah dapat mengganggu pola tidur.

Minum Alkohol,Kopi dan Rokok
Ketika kita merokok , minum kopi, atau bahkan minum alkohol, ternyata ini juga memicu munculnya insomnia. Apakah kamu tahu apa efek alkohol bagi tubuh? Alkohol memiliki efek membuat tubuh mengalami dehidrasi. Selain itu, alkohol dapat membuat kualitas tidur kita menjadi jelek. Dan lebih buruknya lagi, para pecandu alkohol tidak akan pernah mendapatkan tidur yang berkualitas. Selain itu, para pecandu alkohol juga akan membutuhkan lebih banyak air untuk kencing. Jadi pada saat anda tidur akan selalu terjaga.

Yang kedua kopi, kopi dapat membuat susah tidur karena memang dia itu mengandung kafein didalamnya. Kalau memang kopi kita minum untuk manfaat itu sih bukan masalah. Tapi kalau kita pas pingin minum kopi tapi juga pingin tidur, ini yang susah.

Kandungan nikotin dari rokok memiliki sifat neurostimulan, ini artinya, nikotin mampu meningkatkan semangat. Jadi kalo kita terlalu semangat juga dapat membuat badan menjadi insomnia. Karena semangat yang berlebih itu juga tidak bagus untuk kita.

Pemakaian Obat-obatan
Pemakaian dari obat-obatan tertentu mungkin juga dapat menimbulkan penyekit insomnia. Beberapa contoh obat tersebut yaitu obat kontrasepsi oral, antidepresan, dopamin agonis, antikovulan, amfetamin, efedrin, kortison dan lain-lain.

Penyakit tertentu juga bisa mengakibatkan insomnia
Ada beberapa penyakit yang jugfa bisa membuat badan untuk susah tidur. Misalnya penyakit azheilmer. Selain penyakit azhelmeir, juga ada penyakit lainnya, misalnya, demam, diabetus militus, cacing kremi pada anak, ulkus duodeni,artritis reumatika, TBC dan penyakit jantung koroner.

Penyakit Keturunan
Atau mungkin bisa jadi, penyakit insomnia yang anda derita merupakan sebuah penyakit yang dibawa turun menurun dari keluarga Anda. Ini mungkin adalah sebuah penghubung mungkin. Namun belum tentu kejelasannya.

Minggu, 11 Oktober 2015

Antara Kualitas Tidur dan Kurang Tidur

Meski insomnia menghinggapi orang-orang di zaman modern, faktanya apabila menengok jauh ke belakang, insomnia bukanlah hal yang baru. Berdasarkan Kamus Etimologi Online, kata insomnia mulai muncul pada 1623. Dalam Kamus Bahasa lnggris yang ditulis oleh Henry Cockeram, dikenal
dengan istilah lnggris”insomnie berasal dan bahasa Latin,insomnia” yang terjemahan bebasnya adalah keinginan untuk tidur, tetapi tak bisa tidur’ Bentuk modern-nya adalah yang dikenal saat ini,
Minsomnia yang dan tahun 1758 telah mulai banyak digunakan.

susah tidur

Insomnia bukanlah suatu penyakit. Insomnia adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Rata-rata setiap orang pernah
mengalami insomnia sekali dalam hidupnya, Insomnia tak hanya kondisi sulit tidur, tapi juga seluruh gangguan tidur, seperti sering terjaga saat tidur, sulit memulai tidur, hingga tidak bisa mencapai
kualitas tidur yang normal. Sebenarnya serta lebih mudah emosi oleh hal-hal kecil. Sebaliknya, apabila kita mendapat tidur yang cukup dan berkualitas, kita akan memiliki energi dan gairah untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan terlihat lebih segar, relaks, atau lebih muda.

Para praktisi kesehatan menyarankan kepada orang dewasa untuk memiliki waktu tidur antara 6—8 jam dalam sehari. Namun, tak sedikit orang yang hanya tidur 4 jam dalam sehari tetap memiliki kondisi tubuh yang bugar dan sehat Bagaimana itu bisa terjadi? Fakta tersebut mengungkapkan bahwa ternyata setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, tergantung pada seberapa banyak aktivitas fisik dan seherapa berat aktivitas otak yang ¡a lakukan. Juga, tergantung usia, kondisi kesehatan, maupun kebiasaan-kebiasaan lain semasa perkembangannya menjelang dewasa. Dokter Nurmiati Amir, ahli kedokteran jiwa dan RSCM Jakarta mengatakan,’Boleh-boleh saja tidur 4 jam, asalkan saat bangun di pagi han kita merasa segar dan terpulihkan. Kalau kita justru merasa lesu dan tak ada semangat, itu artinya kita memang kurang tidur.’

Kualitas tidur amat kita butuhkan karena pada saat kita tidur nyenyak atau NREM (Non-Rapid Eye Movement), tubuh akan menghasilkan hormon pertumbuhan yang berguna untuk regenerasi sel-sel dan meningkatkan imunitas terhadap penyakit. Hormon perturnbuhan dan perbaikan sel ini hanya dikeluarkan tubuh di malam han dan tidak bisa digantikan dengan tidur siang.Keadaan tidur nyenyak adalah ketika seseorang akan sulit dibangunkan, dan apabila ia bermimpi, ketika bangun ia sudah tidak mengingat mengenal isi mimpiriya tersebut. Suatu keadaan yang memungkinkan sel-set saraf yang berfungsi sebagai pusat kendali dapat beristirahat atau berelaksasi. Pada saat itulah, keseimbangan biokimia tubuh yang terqanggu dipulihkan. Menurut para peneliti, tidur diperlukan pula untuk menjernihkan memori jangka pendek.

Dalam otak dan meriyediakan ruang untuk penyerapan informasi baru. Matthew Walker, asisten profesor bidang psikologi di UC Berkeley mengatakan, Ibaratnya, inbox e-mail pada hippocompus
C bagian dan otak besar) kita penuh, dan jika kita tidak tidur dan membuang semua e-mail yang tak perlu itu, kita tidak akan bisa menerima e-mail yang baru’. Sayangnya, ada banyak orang yang tak bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Mengikuti perkembangan zaman modern, orang orang mulaiterjebak’oleh pekerjaan, disadari ataupun tidak, ketika tiba waktunya untuk tidur mereka tidak melakukan sebagaimana mesinya. Hal ini kemudian mendorong timbulnya gangguan pola biologis tubuh, termasuk jadwal tidur. Salah satu gangguan tidur ini umumnya adalah insomnia. Di lnggris, Francesco Cappuccio, Direkiur Program Tidur, Kesehatan, dan Masyarakat di University of Warwick
mengatakan,Masyarakat modern makin kurang waktu tidurnya. Hal ini lebih banyak terjadi pada karyawan full time karena ada tekanan dan kebutuhan bekerja Iebih ¡amar Sedangkan, dalam penelitian di Amenika Senikat, sekitar 15 persen dan populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius.

Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia, diperkirakan 10 persen penduduk menderita insomnia, dan sering tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Padahal, insomnia ataupun gangguan tidur Iainnya
tak boleh diremehkan. Mengapa demikian? Sebab, tidak memperoleh tidur yang berkualitas dapat menimbulkan banyak kerugian, semisal, timbulnya kelelahan bertumpuk tak dapat dihindari. Akibatnya, produktivitas kerja terganggu, daya ingat berkurang, dan ketika kelelahan berhasil menurunkan tingkat kewaspadaan, kecelakaan dapat terjadi.